- Pengemis
- Robeng - Sales
- Peminta sumbangan
DILARANG MASUK
Saya tidak tau apa pendapat anak saya benar , tapi yang jelas apakah ini gejala menurunnya kepedulian sosial, menurunnya solidaritas ????
Pendidikan di Kota Malang
Dalam mewujudkan terciptanya Sumber daya manusia yang berkualitas, mampu bersaing di persaingan global, memiliki semangat selalu mengikuti perkembangan dan memiliki hati nurani, diperlukan berbagai tindakan perubahan dan pemantapan di berbagai bidang.
Adanya peluang dari pemerintah kota Malang untuk peningkatan kualitas tenaga pendidikan perlu ditindaklanjuti sebagai upaya penyiapan fasilitator yang berkualitas. Upaya pemerintah untuk memfasilitasi kelompok masyarakat yang kurang beruntung dari sisi pendapatan memberi peluang untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seharusnya menjadi peluang bagi peningkatan jumlah peserta didik di tiap sekolah. Dalam upayanya mewujudkan kota Malang sebagai kota Pendidikan,pemerintah juga menyediakan sarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan serta perluasan akses informasi melalui jardiknas.
Sungguh disayangkan jika kesempatan ini tidak dapat dirasakan oleh Pengelola sekolah yang berbendera ”swasta”. Walaupun tantangan yang dihadapi adalah sekolah swasta tetap menjadi prioritas kedua setelah sekolah negeri. Dibukanya sekolah negeri baru dan pengembangan daya tampung sekolah negri yang sudah ada harus menjadi perhatian khusus bagi sekolah swasta jika ingin tetep bertahan.
Kondisi masyarakat dan berbagai perubahan yang terjadi menuntut institusi pendidikan harus segera melakukan berbagai inovasi. Disadari bahwa keadaan ini membutuhkan perubahan yang kompleks, membutuhkan waktu dan melibatkan banyak orang serta dibutuhkan komitmen semua yang terlibat didalam proses.
Beberapa hal yang perlu disikapi untuk mewujudkan sekolah yang mampu bersaing adalah sebagai berikut:
1. Visi, misi dan tujuan yang jelas
Perumusan Visi, Misi dan Tujuan didasarkan pada nilai-nilai spiritual yang berkembang di masyarakat dengan memperhitungkan hasil analisis lingkungan. Adanya potensi dan peluang-peluang yang harus diraih baik dari yayasan, pemerintah kota, pusat maupun dari masyarakat dengan memperhatikan tantangan yang ada akan menjadi pertimbangan penyusunan Misi yang mampu mengubah Visi menjadi action.
2. Pengembangan SDM
Bermunculannya sekolah sekolah baru dan adanya sekolah yang mengklaim sekolahnya berstandart Internasional tidak harus menjadikan kita terbirit-birit mencari gelar yang sama, namun lebih dari itu peningkatan dan penataan SDM menjadi prioritas utama dalam segala upaya peningkatan mutu sekolah agar diperoleh hasil yang optimal.
Peningkatan kompetensi dan profesionalisasi SDM ini harus sejalan dengan peningkatan motivasi dan mental spiritual pribadi.
3. Profesionalisasi Manajemen
Manajemen yang handal dan menyeluruh (Total Quality Managent) menjadi
tanggung jawab bersama. Yang harus diingat bahwa kita bekerja untuk masyarakat sehingga tanggung jawab kita meliputi berbagai aspek masyarakat seperti stakeholder dan shareholder. Pimpinan diharapkan mampu bertindak sebagai Supervisor,Leader, motivator dan Innovator.
Manajemen harus mampu menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan pendidikan yang mencakup planning, organising,actuating and controling.
Membuat sebuah visi mungkin terasa lebih mudah, tetapi bagaimana merubah visi menjadi sebuah action membutuhkan komitmen menejemen dan seluruh staff, karena kegagalan sebuah cita-cita sering disebabkan komitmen yang tidak terjaga.
4. Penyediaan layanan prima
Untuk menerapkan konsep manejemen yang menyeluruh diperlukan budaya kerja yang mantap dalam diri seluruh karyawan yang terlibat dalam pendidikan di. Motivasi, sikap dan dedikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (stake holder) adalah bagian terpenting dari konsep pelayanan. Menurut Dr. E. Mulyasa MPd (2003) Pendidikan yang bermutu tidak dapat dilihat dari kualitas lulusannya, tetapi mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (stakeholder) sesuai standart mutu yang berlaku.
Konsep pelayanan harus didukung oleh pelayanan administrasi, kurikulum, aktifitas riset dan pengembangan dengan mengarah pada dimensi Reliability, Responsivness, Insurance, Emphaty dan tangible.
5. Kerjasama dengan masyarakat
Untuk mengembangkan program sekolah, pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan. Pemberdayaan ini dilakukan untuk membangun dan memelihara kepercayaan pada masyarakat serta memberi informasi masyarakat agar dapat lebih memahami program-program sekolah dan selanjutnya dapat memberikan kontribusi berupa dana, sharing kurikulum, distribusi lulusan dan memberikan penilaian terhadap program sekolah. Masyarakat yang dimaksud adalah meliputi orang tua siswa, masyarakat sekitar sekolah, DU/DI pasangan, users, dan pemerintah.
6. Kurikulum yang sesuai kebutuhan.
Perubahan kurikulum selalu memberi dampak bagi masyarakat, untuk itu Kurikulum harus di disign agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi pembelajar. Kurikulum harus mampu mengimplementasikann kejelasan manfaat bagi pengguna. Strategi implementasi dapat berupa diskusi profesi, seminar, dan segala kegiatan yang mendorong penggunaan kurikulum dalam pembelajaran.
Kebutuhan masyarakat akan pengembangan nilai-nilai etika dan spiritual juga harus diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum. Pada akhirnya kurikulum harus benar-benar memiliki karakteristik yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan masa depan pembelajar melalui proses yang menyenangakan, penuh tanggung-jawab dan terintegrasi dengan aspek mental spiritual.
Pemanfaatan Teknologi Informasi bagi proses pembelajaran menjadi salah satu jawaban bagi peningkatan akses dan pengembangan diri pembelajar secara global.
Bagaimana trend pendidikan di
Kebutuhan manusia akan spiritual telah dibaca oleh beberapa pelaku bisnis pelatihan dan pendidikan , banyak tawaran mengenai pelatihan pengembangan diri dan mengacu pada perubahan sikap mental yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan pendapatan. Berbagai latihan meditasi maupun yoga mulai ditawarkan di berbagai instansi dengan tempat pelaksanaan di hotel-hotel mewah sehingga pesertanya pun menjadi hak kalangan eksekutif.
Pemilihan sekolah yang berbendera keagamaan pun makin digemari masyarakat, sebutlah satu contoh MIN yang dahulu hanya dipandang sebelah mata, kini menjadi standart pendidikan dasar di Kota Malang, dan berimbas pada sekolah-sekolah Madarasah lain yang tidak kalah larisnya. Begitupun sekolah-sekolah Katolik tidak pernah kehilangan pamor dengan image kedisiplinannya.
Mengingat kembali ajaran pendidikan tentang konsep Taksonomi Bloom, dimana pendidikan harus memuat tiga aspek yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik. Sungguh tidak mungkin jika pendidikan hanya mengutamakan segi kemampuan akademis saja tanpa ditunjang sikap dan pengembangan minat bakatnya.
Kennedy Nurhan dalam topik diskripsinya ”bandul makin menjauh” memaparkan bahwa ironis ketika masyarakat berharap bahwa pendidikan dapat menjadi sarana utama memanusiakan manusia, berbagai kebijakan di tanah air justru cenderung menjauh dari arus tersebut. Pemerintah hanya menjadikan pendidikan tak ubahnya komoditas ekonomi seperti dunia industri. Pemerintah hanya melihat hasil akhir pendidikan melalui Ujian Nasional tanpa melihat proses pendidikan itu terjadi di sekolah.
Issue yang beredar di masyarakat pun sangat mencoreng wajah pendidikan di tanah air dengan ditemukanya fakta guru mencuri soal, guru memberi kunci jawaban ke siswa, team sukses yang mengganti jawaban. Tetapi UN tetap ada bahkan telah diatur dalam permen diknas yang kedudukannya sangat kuat. Pemerintah seolah tidak perduli terhadap proses pembelajaran, bahkan ketika didapati kenyataan bahwa ada begitu banyak siswa tidak memenuhi standart yang ditetapkan, pemerintah berupaya meningkatkan nilai dengan melakukan peng-indeks-an.
Mengutip kembali uraian Kennedy Nurhan-Unisosdem, bahwa semangat untuk bertanya dan mencari jawab atas berbagai persoalan riil kehidupan ditenggelamkan oleh tuntutan menyiasati soal-soal pilihan ganda. Kemampuan meneliti yang menjadikan anak menjadi inovatif terhapus lewat pembelajaran model ”penyekapan”.
Pendidikan menjadi cenderung hanya mengandalkan kemampuan otak kiri tanpa memperdulikan pengembangan otak kanan dan kurang menghiraukan aspek nilai dan spiritualitas. Kualitas sumber daya menjadi sering dipertanyakan karena pemahaman pengetahuan sering sangat dipisahkan oleh nilai-nilai spiritual. Agama hanya menjadi sebuah kewajiban ritual yang terpisah dari kehidupan manusia. Etika pergaulan antar sesama maupun terhadap orang yang lebih tua menjadi sesuatu yang tidak perlu, Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki hati nurani menjadi semakin sulit ditemukan.
Lalu bagaimana upaya pemberdayaan manusia bisa di dapatkan lewat jalur pendidikan? Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik untuk mandiri, dan mampu bersaing di persaingan global? Apakah pendidikan di Indonesia sanggup menjawab tantangan inovasi tiada henti?
Bagaimana kecenderungan perilaku manusia dalam menyikapi trend yang sedang berlangsung
Patricia Aburdene dalam bukunya Megatrends 2010 mengungkapkan, banyak argumentasi yang menyatakan bahwa jiwa dari ekonomi yang berlandaskan teknologi adalah inovasi yang berkelanjutan, tidak satupun perusahaan yang bisa membanggakan dirinya dengan perangkat lunak yang dibuatnya tahun lalu kemudian berdiam diri.
Perubahan bahkan perombakan yang membutuhkan inovasi tiada henti merupakan tantangan yang harus di jawab tanpa kompromi, keadaan ini membutuhkan pemberdayaan manusia seutuhnya. Permasalahannya apakah setiap manusia sanggup menjawab tantangan tersebut?
Kembali mengutip pandangan Patricia Aburdene dalam diskripsinya tentang Kekuatan Spiritualitas, disebutkan bahwa dimasa ketidakpastian seperti ini banyak orang mencari semangat tambahan melalui kegiatan spiritual pribadi seperti melalui meditasi, yoga, pengembangan pribadi dan keagamaan. Bahkan jutaan orang mendapatkan kesuksesan setelah melalui sebuah titik yang disebut ”tipping point”yang didapat dari pengalaman spiritual pribadi.
Adi Gunawan, regional training and consultan Acceleratade Learning Institute,dalam sebuah buku yang ditulisnya mengatakan bahwa semakin banyak orang yang mengutamakan faktor spiritualitas dalam pemilihan prioritas dalam hidupnya.
Bahkan spiritualitas dalam bisnispun menjadi makin marak dengan adanya kegiatan-kegiatan keagamaan yang diusung dalam kegiatan bisnis. Bahkan hotel pun yang dahulu menjadi sasaran pandangan sinis terhadap moralitas kini banyak mengadakan kegiatan-kegiatan spiritual.
Konsumen pun sekarang lebih mempercayai pembelian product dengan standart moral yang dimiliki, bahkan investor lebih memilih investasi pada perusahaan yang mempresentasikan standart moral yang tinggi.
Seorang teman mengirim tulisan ini hampir setahun yang lalu tanpa menuliskan sumbernya, moga bermanfaat buat yang baca, .
Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan……..
Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia
Dan pria berkata ingin menjadi matahari.
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari,
bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga…
Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.
Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu,
tetapi pria ingin tetap jadi matahari….
Wanita berkata ingin menjadi Phoenix … yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari,
dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari….
Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
Wanita sudah berubah tiga kali…
namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari,
tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari….
Pria merenung sendiri dan menatap matahari.
Saat wanita jadi bunga,
pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup.
Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang.. .
dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh
dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga.
Ini disebut Kasih….. yaitu memberi tanpa pamrih.
Saat wanita jadi bulan,
pria tetap menjadi matahari…. . agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.
Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari,
tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan, siapakah yang ingat kepada matahari?
Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan
walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan…
dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya
agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut….
Ini disebut dengan Pengorbanan. .. menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.
Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi, jauh ke langit bahkan di atas matahari…
Pria tetap selalu jadi matahari agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau
dan matahari tidak akan mencegahnya.
Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan
cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix.
Matahari selalu ada untuk phoenix kapan pun ia mau kembali
walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari.
Tidak akan ada makhluk lain selain phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan
mendapatkan cintanya…. .
Ini disebut dengan Kesetiaan… ..
walaupun ditinggal pergi dan dikhianati, namun tetap menanti dan mau memaafkan.
WANITA...Siapakah Matahari yang ada di dalam kehidupanmu? ?
Antusiasme yang dalam bahasa Inggris enthusiasm, nampaknya lebih mudah di sebut dengan semangat hidup. Ini yang ingin selalu saya sampaikan untuk teman-teman semua.
“Tuhan tidak menjanjikan jalan yang selalu penuh dengan bunga-bunga,Ia tidak berjanji kita bisa selalu terhindar dari kesulitan”
Namun kehidupan yang menggairahkan selalu memiliki kekuatan untuk mengalahkan masalah apapun.
Saya melewati masa dimana saya begitu takjub dengan kejadian luar biasa yang saya alami tahun 1999 lalu,yang kemudian saya pahami sebagai masa dimana Tuhan sedang menempa saya untuk menjadi lebih baik. Inilah awal kehidupan saya….(SEBELUMNYA MIMPI KALE YEE). Saat itu benar-benar saya rasakan “bak makan nasi rasa sekam” (INI BUKAN SEKEDAR PERIBAHASA LHO….). Karena masalah ini sudah berlalu gak perlu diceritakan masalahnya yaa….
Bagaimana Tuhan merubah sekam jadi pizza itu lebih penting.
Suatu hari saya mendapat tugas kantor ke Probolinggo. Dalam perjalanan pulang di dalam bus yang tanpa AC dan sarat dengan penumpang, seorang pengamen perempuan naik sambil membawa kotak musik (eh..bukan music box yang bunyinya hanya ting…ting…ting,tapi kotak kayu yang dilubangi tengahnya dan diberi karet menyerupai senar gitar). Perempuan yang sederhana dia menyanyi dengan sangat sederhana, namun dia begitu memukau saya dan saya yakin seluruh penumpang juga menikmati alunan lembut suaranya ….syair dan melodi,kau bagai aroma penghapus pilu….kira-kira begitu syair yang disampaikan, perempuan itu menyanyi seolah-olah dia ingin menyampaikan sebuah perasaan,menyatukan seluruh tubuh,pikiran dan jiwanya dalam nyanyiannya. Perempuan ini seolah mengangkat jiwa saya, saya yakin dia mencintai apa yang dilakukan tanpa peduli penampilannya. Dia dipenuhi antusiasme yang tidak dapat saya lupakan sampai saat saya menulis ini.
Masalah saya terlalu kecil jika mengingat semangat hidup perempuan itu, Nampaknya saya harus berhenti mengasihani diri sendiri….berhenti merendahkan diri sendiri…berhenti menghabiskan energi dengan mengeluh.
Saya mulai berjalan maju dengan tenang, memasuki setiap petualangan hidup setiap hari,mengucap syukur atas semua yang harus saya lalui, saya diisi dengan inspirasi dan dipenuhi oleh antusiasme. Saya yakin pada diri sendiri dalam situasi apapun, dan dengan pertolongan dari Tuhan saya mendapatkan energi untuk melakukan apa yang harus saya lakukan.