label

Minggu, 24 Februari 2008

Astaga..!!!

Kemarin saya dan anak saya melewati sebuah perumahan yang cukup elite. Ada pemandangan yang sempat mengusik hati kecil saya, dan anak saya. Di salah satu sisi, disetiap lajur perumahan tersebut terpasang portal yang menutup seluruh jalan masuk dan ditengah portal tersebut dipasang papan bertulis :
- Pemulung
- Pengemis
- Robeng - Sales
- Peminta sumbangan
DILARANG MASUK

Astaga!!! Sedemikian rendahnya kah orang-orang yang disebut dilarang masuk itu? Sampai memasuki sebuah areal perumahanpun tidak boleh. Sambil becanda anak saya nyeletuk berarti Maling boleh masuk, rampok boleh masuk donk.

Saya tidak tau apa pendapat anak saya benar , tapi yang jelas apakah ini gejala menurunnya kepedulian sosial, menurunnya solidaritas ????



Kamis, 21 Februari 2008

Pendidikan di Kota Malang

Pendidikan di Kota Malang

Dalam mewujudkan terciptanya Sumber daya manusia yang berkualitas, mampu bersaing di persaingan global, memiliki semangat selalu mengikuti perkembangan dan memiliki hati nurani, diperlukan berbagai tindakan perubahan dan pemantapan di berbagai bidang.

Adanya peluang dari pemerintah kota Malang untuk peningkatan kualitas tenaga pendidikan perlu ditindaklanjuti sebagai upaya penyiapan fasilitator yang berkualitas. Upaya pemerintah untuk memfasilitasi kelompok masyarakat yang kurang beruntung dari sisi pendapatan memberi peluang untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seharusnya menjadi peluang bagi peningkatan jumlah peserta didik di tiap sekolah. Dalam upayanya mewujudkan kota Malang sebagai kota Pendidikan,pemerintah juga menyediakan sarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan serta perluasan akses informasi melalui jardiknas.

Sungguh disayangkan jika kesempatan ini tidak dapat dirasakan oleh Pengelola sekolah yang berbendera ”swasta”. Walaupun tantangan yang dihadapi adalah sekolah swasta tetap menjadi prioritas kedua setelah sekolah negeri. Dibukanya sekolah negeri baru dan pengembangan daya tampung sekolah negri yang sudah ada harus menjadi perhatian khusus bagi sekolah swasta jika ingin tetep bertahan.

Kondisi masyarakat dan berbagai perubahan yang terjadi menuntut institusi pendidikan harus segera melakukan berbagai inovasi. Disadari bahwa keadaan ini membutuhkan perubahan yang kompleks, membutuhkan waktu dan melibatkan banyak orang serta dibutuhkan komitmen semua yang terlibat didalam proses.

Beberapa hal yang perlu disikapi untuk mewujudkan sekolah yang mampu bersaing adalah sebagai berikut:

1. Visi, misi dan tujuan yang jelas

Perumusan Visi, Misi dan Tujuan didasarkan pada nilai-nilai spiritual yang berkembang di masyarakat dengan memperhitungkan hasil analisis lingkungan. Adanya potensi dan peluang-peluang yang harus diraih baik dari yayasan, pemerintah kota, pusat maupun dari masyarakat dengan memperhatikan tantangan yang ada akan menjadi pertimbangan penyusunan Misi yang mampu mengubah Visi menjadi action.

2. Pengembangan SDM

Bermunculannya sekolah sekolah baru dan adanya sekolah yang mengklaim sekolahnya berstandart Internasional tidak harus menjadikan kita terbirit-birit mencari gelar yang sama, namun lebih dari itu peningkatan dan penataan SDM menjadi prioritas utama dalam segala upaya peningkatan mutu sekolah agar diperoleh hasil yang optimal.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisasi SDM ini harus sejalan dengan peningkatan motivasi dan mental spiritual pribadi.

3. Profesionalisasi Manajemen

Manajemen yang handal dan menyeluruh (Total Quality Managent) menjadi

tanggung jawab bersama. Yang harus diingat bahwa kita bekerja untuk masyarakat sehingga tanggung jawab kita meliputi berbagai aspek masyarakat seperti stakeholder dan shareholder. Pimpinan diharapkan mampu bertindak sebagai Supervisor,Leader, motivator dan Innovator.

Manajemen harus mampu menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan pendidikan yang mencakup planning, organising,actuating and controling.

Membuat sebuah visi mungkin terasa lebih mudah, tetapi bagaimana merubah visi menjadi sebuah action membutuhkan komitmen menejemen dan seluruh staff, karena kegagalan sebuah cita-cita sering disebabkan komitmen yang tidak terjaga.

4. Penyediaan layanan prima

Untuk menerapkan konsep manejemen yang menyeluruh diperlukan budaya kerja yang mantap dalam diri seluruh karyawan yang terlibat dalam pendidikan di. Motivasi, sikap dan dedikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (stake holder) adalah bagian terpenting dari konsep pelayanan. Menurut Dr. E. Mulyasa MPd (2003) Pendidikan yang bermutu tidak dapat dilihat dari kualitas lulusannya, tetapi mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (stakeholder) sesuai standart mutu yang berlaku.

Konsep pelayanan harus didukung oleh pelayanan administrasi, kurikulum, aktifitas riset dan pengembangan dengan mengarah pada dimensi Reliability, Responsivness, Insurance, Emphaty dan tangible.

5. Kerjasama dengan masyarakat

Untuk mengembangkan program sekolah, pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan. Pemberdayaan ini dilakukan untuk membangun dan memelihara kepercayaan pada masyarakat serta memberi informasi masyarakat agar dapat lebih memahami program-program sekolah dan selanjutnya dapat memberikan kontribusi berupa dana, sharing kurikulum, distribusi lulusan dan memberikan penilaian terhadap program sekolah. Masyarakat yang dimaksud adalah meliputi orang tua siswa, masyarakat sekitar sekolah, DU/DI pasangan, users, dan pemerintah.

6. Kurikulum yang sesuai kebutuhan.

Perubahan kurikulum selalu memberi dampak bagi masyarakat, untuk itu Kurikulum harus di disign agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi pembelajar. Kurikulum harus mampu mengimplementasikann kejelasan manfaat bagi pengguna. Strategi implementasi dapat berupa diskusi profesi, seminar, dan segala kegiatan yang mendorong penggunaan kurikulum dalam pembelajaran.

Kebutuhan masyarakat akan pengembangan nilai-nilai etika dan spiritual juga harus diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum. Pada akhirnya kurikulum harus benar-benar memiliki karakteristik yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan masa depan pembelajar melalui proses yang menyenangakan, penuh tanggung-jawab dan terintegrasi dengan aspek mental spiritual.

Pemanfaatan Teknologi Informasi bagi proses pembelajaran menjadi salah satu jawaban bagi peningkatan akses dan pengembangan diri pembelajar secara global.

Bagaimana kondisi pendidikan di masing-masing sekolah?




trend pendidikan

Bagaimana trend pendidikan di Indonesia?

Kebutuhan manusia akan spiritual telah dibaca oleh beberapa pelaku bisnis pelatihan dan pendidikan , banyak tawaran mengenai pelatihan pengembangan diri dan mengacu pada perubahan sikap mental yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan pendapatan. Berbagai latihan meditasi maupun yoga mulai ditawarkan di berbagai instansi dengan tempat pelaksanaan di hotel-hotel mewah sehingga pesertanya pun menjadi hak kalangan eksekutif.

Pemilihan sekolah yang berbendera keagamaan pun makin digemari masyarakat, sebutlah satu contoh MIN yang dahulu hanya dipandang sebelah mata, kini menjadi standart pendidikan dasar di Kota Malang, dan berimbas pada sekolah-sekolah Madarasah lain yang tidak kalah larisnya. Begitupun sekolah-sekolah Katolik tidak pernah kehilangan pamor dengan image kedisiplinannya.

Mengingat kembali ajaran pendidikan tentang konsep Taksonomi Bloom, dimana pendidikan harus memuat tiga aspek yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik. Sungguh tidak mungkin jika pendidikan hanya mengutamakan segi kemampuan akademis saja tanpa ditunjang sikap dan pengembangan minat bakatnya.

Kennedy Nurhan dalam topik diskripsinya ”bandul makin menjauh” memaparkan bahwa ironis ketika masyarakat berharap bahwa pendidikan dapat menjadi sarana utama memanusiakan manusia, berbagai kebijakan di tanah air justru cenderung menjauh dari arus tersebut. Pemerintah hanya menjadikan pendidikan tak ubahnya komoditas ekonomi seperti dunia industri. Pemerintah hanya melihat hasil akhir pendidikan melalui Ujian Nasional tanpa melihat proses pendidikan itu terjadi di sekolah.

Issue yang beredar di masyarakat pun sangat mencoreng wajah pendidikan di tanah air dengan ditemukanya fakta guru mencuri soal, guru memberi kunci jawaban ke siswa, team sukses yang mengganti jawaban. Tetapi UN tetap ada bahkan telah diatur dalam permen diknas yang kedudukannya sangat kuat. Pemerintah seolah tidak perduli terhadap proses pembelajaran, bahkan ketika didapati kenyataan bahwa ada begitu banyak siswa tidak memenuhi standart yang ditetapkan, pemerintah berupaya meningkatkan nilai dengan melakukan peng-indeks-an.

Mengutip kembali uraian Kennedy Nurhan-Unisosdem, bahwa semangat untuk bertanya dan mencari jawab atas berbagai persoalan riil kehidupan ditenggelamkan oleh tuntutan menyiasati soal-soal pilihan ganda. Kemampuan meneliti yang menjadikan anak menjadi inovatif terhapus lewat pembelajaran model ”penyekapan”.

Pendidikan menjadi cenderung hanya mengandalkan kemampuan otak kiri tanpa memperdulikan pengembangan otak kanan dan kurang menghiraukan aspek nilai dan spiritualitas. Kualitas sumber daya menjadi sering dipertanyakan karena pemahaman pengetahuan sering sangat dipisahkan oleh nilai-nilai spiritual. Agama hanya menjadi sebuah kewajiban ritual yang terpisah dari kehidupan manusia. Etika pergaulan antar sesama maupun terhadap orang yang lebih tua menjadi sesuatu yang tidak perlu, Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki hati nurani menjadi semakin sulit ditemukan.

Lalu bagaimana upaya pemberdayaan manusia bisa di dapatkan lewat jalur pendidikan? Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik untuk mandiri, dan mampu bersaing di persaingan global? Apakah pendidikan di Indonesia sanggup menjawab tantangan inovasi tiada henti?


bersambung "Pendidikan di kota malang"


Pendidikan Masa Depan

Bagaimana kecenderungan perilaku manusia dalam menyikapi trend yang sedang berlangsung

Patricia Aburdene dalam bukunya Megatrends 2010 mengungkapkan, banyak argumentasi yang menyatakan bahwa jiwa dari ekonomi yang berlandaskan teknologi adalah inovasi yang berkelanjutan, tidak satupun perusahaan yang bisa membanggakan dirinya dengan perangkat lunak yang dibuatnya tahun lalu kemudian berdiam diri.

Perubahan bahkan perombakan yang membutuhkan inovasi tiada henti merupakan tantangan yang harus di jawab tanpa kompromi, keadaan ini membutuhkan pemberdayaan manusia seutuhnya. Permasalahannya apakah setiap manusia sanggup menjawab tantangan tersebut?

Kembali mengutip pandangan Patricia Aburdene dalam diskripsinya tentang Kekuatan Spiritualitas, disebutkan bahwa dimasa ketidakpastian seperti ini banyak orang mencari semangat tambahan melalui kegiatan spiritual pribadi seperti melalui meditasi, yoga, pengembangan pribadi dan keagamaan. Bahkan jutaan orang mendapatkan kesuksesan setelah melalui sebuah titik yang disebut ”tipping point”yang didapat dari pengalaman spiritual pribadi.

Adi Gunawan, regional training and consultan Acceleratade Learning Institute,dalam sebuah buku yang ditulisnya mengatakan bahwa semakin banyak orang yang mengutamakan faktor spiritualitas dalam pemilihan prioritas dalam hidupnya.

Bahkan spiritualitas dalam bisnispun menjadi makin marak dengan adanya kegiatan-kegiatan keagamaan yang diusung dalam kegiatan bisnis. Bahkan hotel pun yang dahulu menjadi sasaran pandangan sinis terhadap moralitas kini banyak mengadakan kegiatan-kegiatan spiritual.

Konsumen pun sekarang lebih mempercayai pembelian product dengan standart moral yang dimiliki, bahkan investor lebih memilih investasi pada perusahaan yang mempresentasikan standart moral yang tinggi.


bersambung "bagaimana tren pendidikan di indonesia"

Rabu, 13 Februari 2008

KASIH SAYANG TIDAKLAH CUKUP

Buat para bapak dan ibu yang sedang mendampingi putra-putrinya bertumbuh

Ketika mulai harus hidup mandiri saya menyadari ada kesalahan yang dilakukan orangtua saya ketika mendidik putra-putrinya, dan ini menimbulkan luka masa kecil yang tanpa saya sadari terus melekat. Dengan penuh kesadaran saya harus mengobati luka itu sendiri dengan tanpa mengurangi rasa syukur dan terimakasih yang mendalam atas kasih sayang, cinta kasih yang selalu ada dan saya rasakan serta dukungan yang sangat membantu.

Saya menyadari bahwa kesalahan orang tua bukan karena mereka sengaja atau karena tidak menyayangi tapi karena mereka memahami kebutuhan anak-anaknya dengan pengetahuan mereka.

Kasih sayang memang menjadi faktor utama mendidik anak, tetapi kasih sayang saja tidaklah cukup, tapi bagaimana orang tua mencurahkan waktu dan energi untuk mendukung anak-anaknya serta memahami kebutuhan unik anak-anaknya sehingga menemukan cara yang paling berguna bagi perkembangan anak di zaman mereka.

Selasa, 12 Februari 2008

sekolah swasta menjerit

Ketika pengelola sekolah swasta diminta untuk memberikan diskripsi kondisi sekolahnya dengan sebuah kata, ada beberapa jawaban "hancur!"...."sekarat!"..."ngos-ngosan!"... Jawaban ini mungkin tidah berlaku bagi sekolah-sekolah swasta yang memiliki dukungan dana yang baik, menejemen yang tertata rapi, dan tentu saja pelayanan yang maksimal, sehingga menghasilkan kualitas yang baik. Lalu si hancur mengatakan "Bagaimana mungkin kami bisa meningkatkan dukungan dana sementara siswa makin tahun makin berkurang?". Si sekarat mengatakan juga mengatakan hal yang nyaris sama, "Bagaimana mungkin kami meningkatkan pelayanan sedangkan kami tidak sanggup menggaji guru (kata temen saya "pengajar") dengan baik. Si ngos-ngosan yang masih memiliki jumlah murid yang relatif banyakpun ikut memberi komentar. "Walaupun kami punya murid yang cukup tapi rasanya kami harus masih harus melakukan banyak hal, seperti promosi yang makan biaya tinggi, bikin proposal bantuan yang belum tentu dapet. Semua ini hanya supaya kami bisa tetap melangsungkan sekolah ini"

Kondisi sekolah swasta yang makin hari makin memprihatinkan, nampaknya makin terpuruk dengan hadirnya sekolah-sekolah negeri yang menjamur dengan menawarkan fasilitas yang lebih baik. Dukungan dana dari pemerintah nampaknya menjadikan pengelola sekolah negeri makin subur, belum lagi diijinkannya adanya pungutan sumbangan lain selain SPP. Tidak dapat dipungkiri bahwa keaadaan pasti menimbulkan iri bagi sekolah swasta yang harus membagi SPPnya untuk Gaji guru, perawatan sekolah dan proses pemelajaran. Taruhlah sekolah swasta yang hanya menarik spp sebulan seratus ribu rupiah dengan distribusi penggunaan dana yang begitu banyak sementara sekolah negeri yang juga menarik spp seratus ribu tanpa dibebani membayar gaji guru. Secara awam pun bisa sangat dipahami jika sekolah swasta tidak mampu lagi berpikir kualitas. Sementara masyarakat sekarang sudah sangat sadar akan pentingnya sekolah yang memiliki fasilitas , pelayanan, pengelolaan yang baik.
Keadaan ini jika terus menerus berlangsung, barangkali sekolah swasta tinggal menghitung hari kapan waktunya tiba (wah tragis bgt....). Kalau kita mau melihat kembali bagaimana dahulu kontribusi sekolah swasta yang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia nampaknya tidak lagi diperhitungkan oleh pemerintah. Belum lagi komersialisasi pendidikan yang semakin menuntut pengelola sekolah untuk arif menyikapi dan tentu saja berlomba meningkatkan mutu jika tidak ingin tergilas. Kalau sudah begini maka komentar bagaimana harus meningkatkan mutu jika tanpa dana jadi muncul lagi.
Mengharapkan pemerintah untuk ikut memikirkan kondisi sekolah swasta sepertinya tidak terlalu bisa diandalkan bagi sekolah yang sekarat. Mau tidak mau seperti kata Reinald Kasali dalam bukunya Change, "Tidak perduli seberapa jauh jalan salah yang anda jalani, putar arah sekarang juga". Guru yang mengadu nasib di sekolah swasta adalah aset yang harus dipelihara, karena itu tidak mungkin kita biarkan mereka mengajar dengan perut lapar. Siswa yang mempercayakan dirinya untuk dibinan menjadi tanggungjawab sekolah. Barangkali kondisi ini harus disadari penuh oleh pengelola. Sudah waktunya pengelola berpikir bagaimana mencari dana yang tidak tergantung dari penggalian dari ortu siswa, bagaimana mengelola menejemen sekolah yang baik termasuk berpromosi, menciptakan image yang baik pada masyarakat, menggali kurikulum yang sesuai tuntutan perkembangan peradaban.Yang semua akhirnya bermuara pada peningkatan mutu sekolah, kalau sudah begini masyarakat bisa memilih secara obyektif.

Senin, 11 Februari 2008

Be my valentine


Dua hari lagi sebagian orang memperingati hari valentine, hari kasih sayang yang lebih banyak dimaknai dengan pesta, promt nite, bunga rose, coklat berbentuk hati, teddy bear, pink, dll. Padahal kalau kita mau melihat kembali sejarahnya valentine day, bermula dari kisah St. Valentine yang dihukum pancung oleh penguasa Roma karena memasukan sebuah keluarga Romawi kedalam agama Kristen.
Versi lain adalah dari kisah seorang pendeta Khatolik yang bernama Santo Valentino yang menikahkan seorang prajurit. Ternyata tindakan Santo Valentino merupakan bentuk pelanggaran dan membuat berang Caesar Claudius II. Karena pemerintahan Caesar Caludius II melarang prajuritnya menikah dengan tujuan menciptakan prajurit yang tangguh. Santo Valentino pun di hukum mati.
Sejarahnya cukup heroik dan ada pengorbanan. Kok ya bisa-bisanya dirayakan dengan sekuntum mawar merah.
Hari valentine yang diperingati tepat di hari kematian Santo Valentino, nampaknya masih menjadi hari yang kontroversi untuk dirayakan, tapi bukankan ini hal yang biasa aja. Seperti juga halnya ada sebagian orang ada yang menandai hari lahirnya dengan syukuran, pesta kecil, pesta besar atau banyak juga yang membiarkan hari itu berlalu seperti hari lainnya, seperti juga dengan perayaan pergantian tahun baru.
Saya mungkin tidak pernah merayakan hari valentine secara khusus, namun hari ini ada yang terlintas dalam pikiran saya. Hari valentine terlanjur membudaya nampaknya yang harus kita lakukan bukan lagi diskusi boleh tidaknya perayaan itu dilakukan tapi bagaimana anak-anak, saudara teman2 kita memaknai hari itu bukan sekedar menyampaikan rasa cinta pada kekasih dengan memberi bunga atau bingkisan. Tapi lebih ke menandai bagaimana Kasih itu nyata dalam kehidupan kita.

"I Love U" kalimat ini sering kita dengar bahkan mungkin sering kita ucapkan untuk kekasih,suami,istri,anak,orang tua,saudara, bahkan teman kerja sekalipun,begitu mudah pernyataan cinta keluar dari mulut kita. Dengan tujuan yang berbeda.

Sejak kecil ibu saya almarhum sering mengatakan pada anak-anaknya, " I love U ".
Saat kakak saya sekolah dan harus jauh dari keluarga ditiap akhir suratnya dia selalu menulis kata "with Love ". Begitupun saat saya mulai mengenal pacaran, kekasih saya mengatakan "I Love U". Love milik ibu, kakak,kekasih pasti bermakna beda.

"Cinta" "Kasih" atau yang dalam bahasa Inggris "Love", mungkin dapat memiliki banyak arti, tapi apa sebenarnya "Kasih" itu. KAsih bukan sekedar kata-kata dan perasaan, Kasih itu melampaui pikiran, Kasih adalah perbuatan nyata. Bahkan Kasih yang sebenarnya tidak memperhitungkan perasaan kita. "Apa yang ingin orang lakukan untuk kita, lakukan itu untuk mereka" tanpa peduli perasaan kita, bahkan untuk musuh kita sekalipun.

Bunda Theressa yang sudah meninggal namun cinta nya tetap dikenang, seperti dalam bait puisinya dia bertutur, jika upaya yang kau lakukan dihancurkan orang tetaplah membangun dengan kasih, bahkan Jika seluruh dunia membencimu tetaplah mengasihi.
Korintus 13 menguraikan makna kasih yang sebenarnya,

KASIH ITU SABAR. KASIH ITU MURAH HATI. KASIH ITU TIDAK CEMBURU.
KASIH TIDAK MEMEGAHKAN DIRI. KASIH TIDAK SOMBONG.
KASIH TIDAK MELAKUKAN YANG TIDAK SOPAN. KASIH TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIRI SENDIRI.
KASIH TIDAK PEMARAH. KASIH TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN.
KASIH TIDAK BERSUKACITA KARENA KETIDAKADILAN. KASIH MENUTUPI SEGALA SESUATU.
KASIH PERCAYA SEGALA SESUATU. KASIH MENGHARAPKAN SEGALA SESUATU.
KASIH SABAR MENANGGUNG SEGALA SESUATU.
KASIH TIDAK BERKESUDAHAN.

Jika kita sudah sampai pada tahap dimana Kasih, Cinta adalah bagian terpenting dalam hidup, maka ga ada deh yang namanya mau menang sendiri, yang ada selalu ada waktu dan ruang untuk berbagi. Sekarang kan lagi banyak kesulitan di tanah air, seandainya semua biaya untuk pesta dikumpulin untuk membantu saudara kita yang membutuhkan,nampaknya perayaan valentine lebih bermakna deh.
Kasih yang Tuhan ajarkan pada saya, Kasih yang ibu berikan pada saya , mengajarkan saya untuk memahami bahwa segala yang saya lakukan jika tanpa kasih sedikitpun tidak ada manfaatnya.

Buat semua yang sedang merayakan valentine, ada banyak tuh diluar sana yang membutuhkan kasih dari kita, bukankah kita sedang ingin berbagi kasih? Be our valentine....

Apakah kita sudah menemukan matahari kita??

Seorang teman mengirim tulisan ini hampir setahun yang lalu tanpa menuliskan sumbernya, moga bermanfaat buat yang baca, .


Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan……..
Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia
Dan pria berkata ingin menjadi matahari.
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari,
bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga…
Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.
Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu,
tetapi pria ingin tetap jadi matahari….
Wanita berkata ingin menjadi Phoenix … yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari,
dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari….
Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
Wanita sudah berubah tiga kali…
namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari,
tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari….
Pria merenung sendiri dan menatap matahari.
Saat wanita jadi bunga,
pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup.
Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang.. .
dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh
dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga.

Ini disebut Kasih….. yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat wanita jadi bulan,
pria tetap menjadi matahari…. . agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.
Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari,
tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan, siapakah yang ingat kepada matahari?
Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan
walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan…
dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya
agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut….

Ini disebut dengan Pengorbanan. .. menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi, jauh ke langit bahkan di atas matahari…
Pria tetap selalu jadi matahari agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau
dan matahari tidak akan mencegahnya.
Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan
cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix.
Matahari selalu ada untuk phoenix kapan pun ia mau kembali
walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari.
Tidak akan ada makhluk lain selain phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan
mendapatkan cintanya…. .

Ini disebut dengan Kesetiaan… ..
walaupun ditinggal pergi dan dikhianati, namun tetap menanti dan mau memaafkan.

WANITA...Siapakah Matahari yang ada di dalam kehidupanmu? ?

anthusiasm

Antusiasme yang dalam bahasa Inggris enthusiasm, nampaknya lebih mudah di sebut dengan semangat hidup. Ini yang ingin selalu saya sampaikan untuk teman-teman semua.

“Tuhan tidak menjanjikan jalan yang selalu penuh dengan bunga-bunga,Ia tidak berjanji kita bisa selalu terhindar dari kesulitan”

Namun kehidupan yang menggairahkan selalu memiliki kekuatan untuk mengalahkan masalah apapun.

Saya melewati masa dimana saya begitu takjub dengan kejadian luar biasa yang saya alami tahun 1999 lalu,yang kemudian saya pahami sebagai masa dimana Tuhan sedang menempa saya untuk menjadi lebih baik. Inilah awal kehidupan saya….(SEBELUMNYA MIMPI KALE YEE). Saat itu benar-benar saya rasakan “bak makan nasi rasa sekam” (INI BUKAN SEKEDAR PERIBAHASA LHO….). Karena masalah ini sudah berlalu gak perlu diceritakan masalahnya yaa….

Bagaimana Tuhan merubah sekam jadi pizza itu lebih penting.

Suatu hari saya mendapat tugas kantor ke Probolinggo. Dalam perjalanan pulang di dalam bus yang tanpa AC dan sarat dengan penumpang, seorang pengamen perempuan naik sambil membawa kotak musik (eh..bukan music box yang bunyinya hanya ting…ting…ting,tapi kotak kayu yang dilubangi tengahnya dan diberi karet menyerupai senar gitar). Perempuan yang sederhana dia menyanyi dengan sangat sederhana, namun dia begitu memukau saya dan saya yakin seluruh penumpang juga menikmati alunan lembut suaranya ….syair dan melodi,kau bagai aroma penghapus pilu….kira-kira begitu syair yang disampaikan, perempuan itu menyanyi seolah-olah dia ingin menyampaikan sebuah perasaan,menyatukan seluruh tubuh,pikiran dan jiwanya dalam nyanyiannya. Perempuan ini seolah mengangkat jiwa saya, saya yakin dia mencintai apa yang dilakukan tanpa peduli penampilannya. Dia dipenuhi antusiasme yang tidak dapat saya lupakan sampai saat saya menulis ini.

Masalah saya terlalu kecil jika mengingat semangat hidup perempuan itu, Nampaknya saya harus berhenti mengasihani diri sendiri….berhenti merendahkan diri sendiri…berhenti menghabiskan energi dengan mengeluh.

Saya mulai berjalan maju dengan tenang, memasuki setiap petualangan hidup setiap hari,mengucap syukur atas semua yang harus saya lalui, saya diisi dengan inspirasi dan dipenuhi oleh antusiasme. Saya yakin pada diri sendiri dalam situasi apapun, dan dengan pertolongan dari Tuhan saya mendapatkan energi untuk melakukan apa yang harus saya lakukan.